Minggu, 30 Agustus 2020

Hallo

 Tidak banyak yang bisa saya tulis, saya hanya ingin membagikan sedikit pemikiran saya akhir-akhir ini mengenai perjalanan hidup. Perjalanan yang dimulai dari mananya saya tidak tahu dan akhir seperti apa juga belum tahu. Ada yang perjalanan hidupnya panjang ada juga yang tidak. Tapi pernah terpikirkan tidak? akan perjalanan hidup ini yang terasa sangat menyiksa di setiap fasenya? atau juga terasa begitu cepat sehingga kita tak sadar jika inilah yang namanya perjalanan hidup?


Kadang saya berpikir perjalanan hidup saya seperti membosankan tak seperti bayangan saya dulu sewaktu masih anak-anak. Begitu beratnya sehingga kadangkala saya hanya sekedar menjalaninya hanya untuk melalui hari saja. Ambisi untuk berkembang juga sudah berkurang tak seperti masa remaja dulu yang mempunyai seribu tujuan hidup. Saya sekarang hanya jadi pemerhati kehidupan orang lain saja dan menerima peran saya sebagai saksi peristiwa bukan seorang yang membuat peristiwa. Dengan meniadakan imajinasi akan hal-hal yang besar setidaknya saya tidak hidup dalam bayangan liar saya. Saya hidup di dunia nyata yang saya sudah sadar akan posisi saya. Katakanlah saya pengecut atau pesimis, iya saya menerima kata-kata tersebut memang saya seorang yang pengecut dan pesimis. Dengan begitu saya bisa survive/bertahan hidup dengan cara seperti itu.

meskipun tulisan akhir-akhir ini sangat aneh, terima kasih sudah membaca.

Sampai jumpa

Update Agustus

 Maaf karena sudah lama gak menulis di sini. Saya sekarang sudah tercerahkan karena akhir-akhir ini mengikuti video-video seminar dari dr. Ryu Hasan. Banyak yang saya dapat dan renungkan sehingga membuat keimanan saya goyah tapi saya bersyukur hehehe. Salah satu yang saya baru tahu adalah soal Bahagia sejatinya dari orang lain bukan dari diri sendiri. Jika ada yang bilang Bahagia itu dari diri sendiri, itu bukan bahagia melainkan Inner Peace. Apa itu Inner Peace ? cari saja sendiri hehehe.


Lalu saya juga baru tahu ada yang namanya Nabidh dan Nabidh itu sering dikonsumsi oleh beberapa tokoh yang terkenal di masa lalu sampai sekarang.


Ada juga yang saya dapat yaitu bahwa semua manusia pada awal minggu di kandungan adalah berkelamin perempuan, dan menjadi laki-laki adalah suatu kesalahan yang dihasilkan oleh gen? atau kromosom atau juga hormon, entahlah saya lupa yang jelas saya ketahui sekarang adalah pada awalnya semua manusia itu berkelamin perempuan jadi jika ada laki-laki yang ke-cewek²an sesungguhnya ia kembali ke fitrahnya hehehe jadi jangan kaget kalau ada bapak-bapak yang kemayu atau cewek yang ke cowok²an itu ada.


ya segitu aja cukup, next time saya cerita lagi bye.

Sabtu, 08 Agustus 2020

Sebuah Batasan hidup

Sebuah batasan ada untuk menyadarkan kita akan suatu hal yang kita sendiri bingung kenapa tidak sejalan dengan rencana kita. Gampangnya, seperti kalian gagal dalam suatu hubungan atau bahkan gagal naik jabatan. Ada kalanya kita merenung dan tak menemukan jawaban. Di kondisi itulah kita mesti sadar akan batasan kita. Banyak yang kebingungan akan suatu masalah tanpa memikirkan batas-batas yang dimiliki dirinya sendiri atau lingkungan. Jika dipikirkan kembali tentang permasalahan yang terjadi, pernahkah kamu memikirkan batasanmu sendiri? atau yang biasa dibilang sadar diri.

Mungkin, sebagian dari kita masih memungkiri adanya batasan ini. Namun lingkungan juga punya batasan seperti ketika kalian sudah yakin akan karir kalian ada kalanya lingkungan kalian membatasi hal tersebut dan akhirnya kalian stuck dimana batasan--batasan tersebut menjadi halangan.

Yang ingin saya sampaikan adalah selagi masih hidup pahamilah diri sendiri dan temukan batasan kalian seperti saya tidak bisa kerja di sini, saya sepertinya tidak bisa mendapatkan cowok/cewek itu, sepertinya saya tidak cocok untuk menikah. Mungkin kalian berpikir ini adalah suatu tulisan yang negatif atau pesimistis tapi hanya itu yang terbersit dipikiran saya kali ini. Memang saya terlahir dari pikiran-pikiran pesimistis dan negatif sehingga menjadikan saya sekarang yang bisa dibilang sangat membosankan.

Dari beberapa yang pernah saya tulis mungkin saya akan mengaku di tulisan kali ini jika selama saya menulis di blog, saya memposisikan diri saya sebagai orang lain bukan diri sendiri. Baru ini saya berani untuk menunjukkan saya yang sebenarnya yang dipenuhi aura pesimis dan negatif.

terima kasih
Salaam

Minggu, 02 Agustus 2020

Hidup untuk Memaknai Hidup

Memaknai hidup dengan apa yang bisa membuat kita merasa hidup itu susah untuk ditemukan maupun lakukan. Seringnya kita mengikuti hal apa yang tidak kita inginkan dan jalani begitu saja karena keadaan. Kita seakan-akan merasa tersesat di jalan orang lain atau juga jalan yang seharusnya tidak kita tempuh, rasanya aneh kan? iya saya juga merasa begitu. Tapi memang itulah perasaan kita, kita takut untuk mencoba jadi egois dan patuh terhadap standar orang lain bahwa hidup harus seperti ini atau seperti itu s(yang mereka mau).
Mampukah kita jujur pada diri sendiri? mampukah kita meyakinkan orang-orang disekitar kita?. Masa depan kita bukan masa depan orang-orang sekitar tapi setidaknya itu adalah salah satu faktor yang bisa merubah lingkungan di sekitar kita. Penjelasannya rumit ya? enggak juga, masih rumit soal perkara hidup ini wkwk.

Jalani saja apa yang sekarang ada, tabung uang semampunya kalau bisa yang banyak. Wujudkan mimpimu. Saya salah satu pendukung mu meskipun saya ga kenal kamu, setidaknya tulisan ini bentuk support saya kepadamu.

Jangan lelah dengan kehidupan, karena masalah-masalah hidup tersebut yang jika dipikirkan terlalu dalam bisa membuat anxiety wkwkwk. Apa yang kamu bisa lakukan, lakukan saja. Meskipun harus menangis dulu sebelum melakukan, yang penting just do it wkwk.

Sudah ya, kapan-kapan kita sambung lagi...
Salaam

Sabtu, 01 Agustus 2020

Kekhawatiran

Memang manusia setua apapun alaj menjadi anak-anak remaja yang resah akan masa depan mereka. Terlebih lagi, jika yang mereka hadapi hari ini berbeda dengan apa yang dulu pernah mereka bayangkan. Membayangkan jika sudah besar dan cukup umur akan memiliki kerjaan yang bagus dan diumur ke 25 akan segera menikah dan punya anak. Tapi justru yang ada saat ini malah kita tak tahu apa yang sedang terjadi dan akan terjadi kelak. Mungkin beberapa orang tidak mengalami apa yang saya tulis ini, tapi setiap orang pasti akan menghadapi kekhawatiran akan masa yang akan datang.
Kekhawatiran ini merupakan salah satu dari mental health issues yang jarang tersorot karena kebanyakan hanya berfokus pada QLC saja. Padahal di usia berapapun manusia akan tetap merasa khawatir akan hidupnya apalagi kehidupan di masa depannya.

Kekhawatiran seperti itu wajar bila tidak berlebihan, yang menjadi masalah adalah ketika rasa khawatir tersebut membuat hari-hari yang dijalani terasa berat, seakan hari ini hanya hari-hari kemarin yang terbuang begitu saja. Rasa khawatir ini muncul dari diri sendiri akibatnya banyak ada yang membandingkan dengan hidup orang lain ataupun kehidupan yang tak sesuai ekspektasi.
Apa yang perlu dilakukan?
bercerita ke pakarnya jika memang akut atau perlu rehabilitasi, obat-obatan dan semacamnya akan dapat dibantu dengan lebih meyakinkan. Tujuannya hanya untuk membuat perasaan tidak nyaman dalam diri menjadi lebih nyaman. Bila perlu untuk dijadwalkan bimbingan setiap berapa minggu mingg mencegah rasa khawatir yang berlebihan.
Selain itu mungkin dukungan orang sekitar sangat perlu untuk memotivasi diri yang dikuasai rasa khawatir. Apalagi support dari orang-orang terdekat seperti keluarga inti (orang tua, kakak, adik). Justru dari keluarga inilah jika tak ada support yang ada malah tuntutan terus menerus rasa khawatir akan menjadi sangat kuat (ini di luar faktor dari dalam diri sendiri).
Oleh karena itu jika kalian melihat keluarga kalian atau bahkan teman dekat kalian merasa kekhawatiran ini tolong untuk dibantu. Cukup dengan mendengarkan tanpa perlu menceramahi atau menggurui dan apabila kalian tidak sanggup saran saya temani dia ke pakarnya seperti psikolog atau juga psikiater.

Saya sendiri juga merasa khawatir kadang-kadang tapu dengan mengalihkan tujuan dan mencari kegiatan yang disukai rasa khawatir tersebut tidak menjadi momok yang menakutkan.

itu saja seperti nya