Sabtu, 18 Juli 2020

Hidup Tidak Selalu Tentang Cinta dan Kasih Sayang

Kehidupan soal cinta dan kasih sayang adalah hal yang tak bisa lepas dari pikiran manusia, khususnya manusia-manusia yang baru menginjak usia remaja dan manusia yang akan segera dewasa. Banyak manusia yang mempunyai impian atau imajinasi akan cinta yang tulus, indah, sederhana yang bisa membangkitkan gairah hidup dan membantu melewati hari-hari yang berat. Namun, imajinasi tidak sejalan dengan kenyataan yang ada. Di masa sekarang saya menyadari bahwa manusia juga bisa membuat suatu hubungan tanpa adanya rasa cinta dan kasih sayang tapi dengan dasar kebutuhan baik materi atau karena keterpaksaan oleh lingkungan. Saya menyadari bahwa cinta memang salah satu alat manusia untuk tetap bertahan hidup. Di hari ini, yang saya lihat adalah manusia kembali ke masa nenek moyangnya dulu yaitu hidup untuk bisa bertahan setiap harinya. Terkadang mereka melakukan hal-hal yang membuat hidup mereka aman, seperti memiliki hubungan dengan orang lain yang lebih mapan secara finansial atau memiliki hubungan dengan orang pilihan keluarganya. Itu adalah hal yang wajar untuk dilakukan oleh setiap manusia yang memiliki tujuan serta keinginan untuk hidup lebih lama dari yang lain (Jauh dari kemiskinan atau memenuhi kehausan nafsu akan barang-barang atau aset yang diimpikan semasa muda dulu). 

"Bertahan hidup di era sekarang akan lebih sulit daripada di era-era sebelumnya karena kita mempunyai masalah yang lebih kompleks dari pada manusia-manusia terdahulu yang hanya bingung memikirkan perut yang perlu makan"    

Hal tersebut bisa dilakukan setiap manusia yang menitik beratkan hidup untuk bertahan, bahkan mendirikan suatu keluargapun bisa dilakukan tanpa adanya rasa cinta dan kasih sayang. Yang dibutuhkan hanyalah uang untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari, berbeda dengan nenek moyangnya dulu yang bertahan hidup dengan cara berburu dan meramu. Tapi yang masih sama adalah yang kuat yang bertahan seperti contohnya yang kuat secara finansial dan bisa mengatur keuangnnya akan bertahan bahkan sampai beranak pinak dengan anak-anak yang memiliki masa depan yang baik. Atas dasar tersebut kehidupan manusia di masa sekarang menjadikan kebutuhan untuk berpasangan adalah sebuah keterpaksaan yang dituntut oleh lingkungan

Tidak akan menjadi suatu masalah jika memang hubungan tersebut adalah hubungan yang diimpikan orang tersebut. Tapi hati kecil tiap manusia tidak bisa kita dengar, pasti ada satu alasan yang tidak akan diungkapkan oleh manusia tersebut karena akan membuat dirinya terlihat berkhianat pada dirinya sendiri, misal : dia menjalin hubungan karena terpaksa dan tidak ingin menyakiti pilihan keluarga atau dia hanya ingin hidupnya berjalan seperti yang sudah diimpikannya untuk mengenyam pendidikan S1, S2, S3 ,dsb. Kembali lagi bertemu dengan ego masing-masing mengedepankan apa yang diimpikan sejak kecil. Apakah hal tersebut benar adanya? saya juga tidak tahu. Saya hanya ingin menyampaikan jika kalian ingin suatu hubungan atas dasar apapun jangan lupakan kalian dan juga pasangan kalian adalah manusia, Sekecil atau sebesar apapun ego kalian jangan pernah menyakiti manusia yang lain baik itu pasangan, anak, keluarga. Sebab apa yang kita anggap benar belum tentu dianggap benar oleh yang lain dan karena di suatu masa kita tidak bisa memprediksi entah pasangan kita yang sekarang miskin tapi di masa depan akan kaya atau sebaliknya. 

jujurlah dengan perasaan kalian karena mereka juga berhak mengetahui apa yang kamu rasakan dan pikirkan.

Kalian harus sadar jika kalian tidak mencintai pasangan atau anak kalian tapi kalian ada di posisi kalian sekarang karena suatu niat yang lain entah itu karena materi atau karena kondisi. Jangan memungkiri hal tersebut, karena hal tersebut juga tidak salah jika dilakukan. Tapi yang perlu kalian pikirkan adalah mereka juga berhak mendapatkan kasih sayang dari kalian meskipun awalnya kalian hanya membutuhkan meraka karena suatu keadaan atau kebutuhan. Kalian percaya cinta bisa timbul karena kebiasaan kan? nah itu mungkin bisa jadi kunci kalian belajar mencintai.

Memang membingunkan sih, apalagi dengan tulisan saya yang berantakan. Yang ingin saya sampaikan adalah sudah banyak orang yang melupakan pentingnya ada rasa cinta untuk membangun suatu hubungan dan rasa cinta adalah pemikiran kuno yang sudah ditinggalkan oleh orang-orang jaman sekarang. Jadi di masa sekarang sangat wajar melihat orang bahagia dengan bergelimang harta daripada bergelimang rasa cinta. Saya juga bukan pakar di bidang ini, saya cuma pemerhati isu isu sosial saja. Tulisan saya hanya untuk membagikan apa yang sedang saya rasakan & pikirkan saja bukan berarti saya alami. Masih banyak yang perlu dikaji dan diperhatikan lebih lagi seperti : cinta datang karena terbiasa atau kebiasaan yang membuat cinta datang atau juga karena saling membutuhkan jadi cinta itu ada. Di sini saya hanya membahas soal pergeseran makna cinta bagi sebagian orang yang saya lihat.

Salaam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar