Kalo bu nani itu bijaksana, baik penyayang, pintar, dan serba bisa... Penuh bakat pokoknya. Bisa nyanyi (tp ga pede) pinter jadi guru nari, bisa ngajari apapun dan punya segudang cerita.
Kalo bu lis karena ibuku sendiri, beliau super duper buaikkkkk dan mengajariku serta mencontohkan aku bagaimana jadi orang baik (fipantropis). Beliau ini bukan sembarang beliau, meskipun dibandingkan dengan bu nani serba bisa, bu lis ini unggul dalam bidang adaptasi. Tidak malu untuk bertanya tidak malau terlihat konyol tidak malu dianggap bodoh dan berprinsip kuat seperti baik ke semua orang agar kebaikan kembali ke kita.
Pokoknya speciallahh, guyon apapun juga bisa kalo sama bu lis. Kalo bu nani guyonnya harus ngikutin cerita atau yang dia relate karena orangnya sopan dan berkelas.
Kalo ibuku ini benar-benar kelas bawah yang sehari-harinya memang guyonan saja kerjaannya. Beliau tidak akam berhenti bicara ketika di otak beliau masih banyak yang perlu diutarakan hingga sekarang aku jadi jago untuk memancing orang bercerita saking seringnya aku komunikasi dengan ibuku. Aku bukan pendengar yang baik tapi aku bisa jadi teman bicara yang baik karena bu lis.
2 orang ibu terhebat di hidup ku.
Terima Kasih Allah karena di hidup ku yang ampas ini aku masih bisa kenal 2 orang hebat ciptaanmu.