Senin, 31 Juli 2017

Apa yang saya dapat selama 2 bulan ini

Mengingat ini akan jadi post penutup di akhir juli, saya akan menceritakan pengalaman saya di 2 bulan terakhir ini. Ada pengalaman yang menarik ada juga yang sedih, tapi inshaAllah akan saya ceritakan tanpa ada bumbu-bumbu fantasinya 😆.

Kisah ini dimulai saat saya dengan paniknya menentukan tempat kerja praktek tanpa berpikir apa yang akan saya dapat di tempat tersebut. Saya hanya memikirkan bisa dapat kerja praktek yang pasti-pasti saja, agar sks (SKS adalah singkatan dari satuan kredit semester. Sistem SKS ini digunakan umumnya di perguruan tinggi. Dengan sistem ini, mahasiswa dimungkinkan untuk memilih sendiri mata kuliah yang akan ia ambil dalam satu semester 😉 Source: wikipedia) kuliah bisa dipenuhi.

oke lanjut, dan tanpa diceritakanpun saya diterima di tempat tersebut (yaaa meskipun agak banyak paniknya karena tidak segera mendapat jawaban dari tempat tersebut). Waktupun berjalan seperti biasa saat sudah diterima di tempat itu, dan langsung saja saat keberangkatan kami pun datang. Oh iya sekedar info saya gak sendiri di tempat KP (kerja praktek) ,total ada 4 dengan saya di hitungan itu. O...oke balik lagi, kami berangkat menggunakan jasa travel dari tempat kuliah kami menuju ke tempat kerja praktek...

...Omong-omong kok jadi bercerita soal kronologis kejadian yaa? waah kayaknya saya lagi ngelantur ni hehehe ketahuan banget ya? kalau lagi kejar deadline nulis di akhir juli hehehe *malu

eheemm, baik akan saya skip sajalah cerita kancil di atas. Jadi saya sedang praktek di Bali tepatya di Singaraja pada ga ada yang tahu kan? sia-sia saya cerita lo ini kalau ga ada yang tahu 😢.

Di Singaraja ada yang namanya Laborturium Penilitian dan Pengembangan Balai Pantai yang menangani permasalahan pantai se-INDONESIA raya. Yah, disinilah saya banyak berkembang (menururt saya sendiri) lebih gemuk, lebih mengerti ms.word, powerpoint hehehe berkembangnya cetek sekali 😖.

Gak cuma itu saja kok hehe saya juga dapat pengalaman hidup dari orang-orang yang hebat, senior-senior dalam kehidupan. Mereka semua membagi suka duka dengan cerita pengalaman pahit, menyenangkan mereka.

ADA CERITA DARI BAPAK YANG TIDAK MENYANGKA BISA JADI BOSS GARA-GARA SEBATANG ROKOK, iya sebatang rokok gak percaya kan?. Jadi beliau memang perokok berat, dan selalu merokok disetiap harinya. Waktu itu beliau banyak bincang-bincang dengan petinggi-petinngi dibanyak institusi di INDONESIA ini lewat obrolan sambil ngerokok. yaaaaaah beliau sih ceritanya begitu tapi beliau juga berkata ini semua karena Allah Swt yang sudah memberikan rejeki, kembali lagi ke Tuhan ya teman bukan cuma rokok hehe.

Emmm maunya cerita lagi tapi sudah kepanjangan ya? yaudahlah satu lagi aja ya, ini dari cerita ibu kantin lumayan berat dan mungkin tulisan saya saja yang membuat cerita ini kurang menarik, mungkin jika ada kesempatan teman-teman bisa kok ngobrol dengan beliau secara langsung. Beliau adalah bu Made ku tahun 1999, eaaaaaaaa kok jadi Dilanku hehehe.

Bu Waginah, adalah orang Banyuwangi yang mendapat jodoh orang Bali. Banyak cerita dari beliau saya sampe bingung untuk merangkumnya. Ceritanya beliau itu janda beranak 1, yang jatuh cinta pada pedagang ayam sekaligus penjual pakaian keliling dia adalah Pak Made. Pak Made sendiri memang punya kepribadian yang berwibawa namun humoris jadi siapa saja pasti luluh dengan beliau hehe. Lanjut, Di awal pernikahan mereka tidak mudah lo teman-teman, meskipun boleh dikatakan mereka sudah berpengalaman untuk rumah tangga apalagi Pak Made yang pernah punya 3 istri namun cobaan hidup datang lebih besar lagi untuk menguji rasa cinta yang mereka miliki.

Pernah Pak Made bermasalah dengan masa lalunya sampai dikeroyok oleh tukang pukul, disebabkan oleh cinta lama yang belum terselesaikan sebelum bertemu Bu Waginah. Si cewek yang tidak terima Pak Made menikah dengan Bu Waginah menyewa para tukang pukul tapi untungnya belum sampai terjadi baku hantam, datang pertolongan dari warga desa tempat Pak Made tinggal.
Ibu Made/ ibu Waginah beserta Ketut
waaaaaaah panjang sekaleeeee ya kawan, maaf kalau tulisan saya jelek hiks, jadi suasananya ga dapat. lanjut lagi ya? 1 terakhir kok ini, sumpah 😆.

Pak Made, Ketut, dan teman-teman saya
Cerita yang terakhir masih dari cerita cinta Pak Made dan Bu Waginah, yang pernah kena santet gara-gara kesuksesan yang mereka peroleh. Bu Made (Bu Waginah) yang terkena santet katanya tidak bisa melakukan apa-apa lemes tak bertenaga, dan Pak made yang merawat beliau layaknya seorang bayi.Gak cuma Bu Made, Pak Made pun pernah kena santet gara-gara persaingan bisnis warung makannya. Keduanya bisa sembuh dari santet berkat dukun di jawa kata mereka, saya juga kurang tahu jawa mana yang jelas sih Jawa Timur.


Tak sampai situ saja, perjuangan hidup mereka begitu berat. Waktu anaknya masih kecil, Ketut pernah kena Demam Berdarah dan hampir meninggal kata Bu Made. Ketut ini adalah anak semata wayang mereka yang dibesarkan dengan banyak kasih sayang. Karena waktu melahirkan ketut, rahim Bu Made ini disterilkan teman-teman, yaa jadi tidak bisa punya adek si ketut ini. Jadi begitulah cerita singkat dari anaknya Pak dan Bu Made. Gak cuma bapak ibu sampe anaknya pun juga punya cerita hidup yang luar biasa *terharu.

Hmmmmmmmmmmmmmmm kebablasan nih teman-teman maaf kalo ceritanya gantung ya. Kapan-kapan saya lanjut deh kalo menurut teman-teman ceritanya menarik,tapi menarik dari bagian mananya coba? hehehe. oh iya teman-teman jangan disms atau chat ya Bu Made, karena ibunya ga bisa baca.

dadah teman-temanku 👋 jangan kapok baca tulisan blogku yang amburadul hehe.
Salaam

1 komentar:

  1. Syuper sekali perjalanan ibu made.. Semoga orang baik terus dikasih tang baik baik ya sit...

    BalasHapus